Kamis, 05 April 2018

11 Pengertian Lisosom, Struktur dan Fungsi Lisosom

Apa pengertian lisosom ? Lisosom ialah salah satu organel sel yang memiliki bentuk seperti kantong yang menempel pada membran. Lisosom sendiri memiliki kandungan didalamnya berupa enzim, enzim tersebut dapat memecahkan atau mencerna polisakarida, fosfolipid, lipid, protein dan juga asam nukleat.

Organel lisosom hanya dapat ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom berperan penting dalam mengontrol pencernaan intraseluler dalam berbagai keadaan. Jika pada sel tumbuhan, organel ini lebih dikenal dengan vakuola, yaitu organel sel yang juga berperan dalam mencerna yang juga berfungsi menyimpan senyawa organik yang biasanya diahsilkan oleh tanaman.

Saat pertama kali ditemukan, diketahui bahwa lisosom memiliki 40 enzim yang hidrolitik asam di dalamnya dan diantaranya ialah fosfolipase, protease, lipase, gkikosidase, sulfatase dan fosfatase. Enzin enzin ini dapat bereaksi atau aktif pada keadan dengan pH 5.


Struktur Lisosom

Lisosom memiliki struktur dengan bentuk agak bulat dan dibatasi dengan membran atau dinding sel tunggal, organel ini memiliki ukuran diameter sebesar 1,5 mn. Lisosom berperan dalam pencernaan intraseluler, misalnya pada sel darah putih atau protozoa. Bukan hanya itu, Lisosom juga berperan dalam matinya sel sel.

Lisosom banyak ditemukan pada sel sel darah, seperti leukosit, monosit, dan limfosit. Berikut ini struktur yang ada pada organel Lisosom.

1. Membran Lisosom
Membran Lisosom memiliki pompa H+,  pompa ini menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Pompa ini berguna untuk menyediakan pH asam yang dibutuhkan oleh enzim hidrolitik.

Membran Lisosom juga terglikosilasi dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Hingga saat ini dalam membran Lisosom sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, LAMP-3 atau CD63.

LAMP ini berfungsi sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel yang ada pada Lisosom.

2. Enzim Hidrolitik
Enzim hidrolitik diproduksi oleh Retikulum Endoplasma yang kemudian dikirimkan menuju Aparatus Golgi atau Badan Golgi, kemudian menuju Endosom dan yang terakhir menuju Lisosom.

Enzim hidrolitik memiliki molekul yang unij yaitu manosa 6-fosfat (M6P), yang memiliki ikatan dengan oligosakarida terikat-N. oligosakarida terikat-N ini didapatkan dari hasil transpor seluruh Glikoprotein dari Retikulum Endoplasma menuju cis 0ada badan Golgi. Pada rantai ini terdapat oligosakarida terikat-N yang pada ujungnya terdapat Manosa yang berguna untuk membentuk Manosa 6-fosfat.

Pembentukan Manosa 6-fosfat atau M6P ini memerlukan dua jenis enzim yakni GlcNac fosfotransferase, yang berperan dalam mengikat enzim hidrolitik secara spesifik dan kemudian ditambah GlcNac-fosfat pada enzim. Selanjutnya akan ada enzim kedua yabg kemudian akan memotong GlcNac dan membentuk menjadi M6P.

Dari cis golgi, enzim hidrolitik ini akan dikirimkan menuju trans golgi.  Selanjutnya kandung M6P yabg terdapat pada enzim hidrolitik ini akan berikatan dengan reseptor pada trans golgi. Reseptor yang terikat dengan membran ini berfungsi untuk pemaketan pada Endosom lanjut.

Fungsi Lisosom

Lisosom memiliki beberapa fungsi diantaranya ialah berikut ini.

1. Endositosis
Endositosis ialah sebuah proses pemasukan makromulekul dari luar sel menuju kedalam sel dengan mekanisme endositosis. Materi materi ini akan dibawa pada vesikel kecil yang tidak beratuan dan disebut dengan Endosom awal. Materi tersebut kemudian akan dipilih dan kemudian dipilih untuk digunakan kembali dengan mentranspornya pada sitoplasma, sedangkan yang tidak dipilih maka akan dibawa pada Endosom lanjut. Materi tersebut kemudian akan bertemu dengan enzim hidrolitik yang kemudian mengalami penurunan pH sehingga terjadi pematangan dan terjadilah Lisosom.

2. Autofagi
Autofagi merupakan proses pembuangan dna degradasi pada sel. Proses ini bermula dari Retikulum Endoplasma kasar yang menyelubungi organel dan membentuk autofagosom, autofagosom ini akan berfusi dengan enzim hidrolitik yang berasal dari trans golgi dan berkembang menjadi Lisosom.

9 Pengertian Badan Golgi, Struktur dan Fungsi Badan Golgi

Apa Pengertian Badan Golgi ? Badan Golgi atau disebut pula dengan aparatus golgi merupakan salah satu organel sel yang membantu dalam modifikasi dan pengiriman protein serta makromulekul lainnya. Badan golgi lebih banyak ditemukan dalam sel eukariotik dan hampir ada pada semua sel pada tubuh. Pada sel hewan, setiap sel biasanya memiliki badan golgi atau Aparatus Golgi sebanyak 15 sampai 20,sedangkan pada tumbuhan bisa mencapai hingga ratusan badan Golgi.

Badan Golgi sendiri tersebar pada struktur sitoplasma dan merupakan bagian penting dari struktur sel. Badan Golgi sangat penting bagi sel sekresi. Pada badan Golgi antara badan golgi satu dengan badan golgi lainnya akan menbentuk struktur seperti jala.

Badan Golgi bukan hanya disebut sebagai Aparatus Golgi melainkan pula kompleks Golgi dan juga Diktiosom. Diktiosom biasanya lebih disebutkan kepada badan Golgi yang ada pada tumbuhan.

Badan Golgi juga memiliki hubungan yang erat dan penting dengan Retikulum Endoplasma, hal ini berkaitan dengan sekresi protein pada sel. Seperti yang diketahui bahwa Retikulum Endoplasma memiliki fungsi mengumpulkan dan kemudian menyalurkan protein ke badan Golgi. Proses selanjutnya setelah badan Golgi menerima protein dari Retikulum Endoplasma ialah mereaksikan protein dengan glioksiat sehingga terbentuklah Glikoprotein yang kemudian dibawa keluar dari sel.

pengertian struktur badan golgi

Struktur Badan Golgi

Badam Golgi memiliki bentuk seperti cakram yang becabang menjadi serangkaian pembuluh dan memiliki ujung yang semakin mengecil.

Sedangkaian Pembuluh ini memiliki kaitan yang erat dengan fungsi dari badan Golgi yakni pengeluaran sel. Serangkaian pembuluh ini akan mengumpulkan serta membungkus karbohidrat dan juga zat zat lainnya yang berguna untuk kemudia diangkut ke permukaan sel. Selain itu, serangkaian pembuluh ini juga menyumbang bahan bagi pembuatan dinding sel.

Organel badan Golgi terbentuk oleh membran yang  berbentuk seperti dan juga vesikula. Dari tubulus yang ada pada badan Golgi dilepaskanlah kantong kantong yang berisi bahan serta zat zat yabg diperlukan dalam pembuatan dinding sel.

Badan Golgi merupakan organel yang memiliki kesamaan dengan Retikulum Endoplasma. Yang membedakannya ialah pada badan Golgi terdapat berlapis lapis ruangan yang tertutup oleh membran.

Cis dan trans merupakan dua bagian yang ada pada badan Golgi.

  • Cis merupakan bagian yang menerima vesikel vesikel yang sebagian besar berasal dari Retikulum Endoplasma kasar. Vesikel ini nantinya akan diserap ke ruangan ruangan yang ada pada badan Golgi.


  • Trans Vesikel vesikel yang diserap oleh ruangan ruangan pada badan Golgi kemudian nantinya akan berpindah ke trans. Disinilah ruangan ruangan tersebut kemudian memecahkan dirinya dan membentuk vesikel. Vesikel vesikel ini akan disebarkan keseluruh sel dan juga keluar sel.

Fungsi Badan Golgi

Badan Golgi memiliki berbagai macam fungsi berikut ini.

1.    Membentuk vesikuka atau kantung untuk proses sekresi
2.    Membentuk membran plasma
3.    Membentuk dinding sel (terjadi pada tumbuhan)
4.    Modifikasi protein
5.    Transport lipid
6.    Berfungsi membentuk Lisosom
7.    Membentuk akrosom yabg berisi enzim dan memiliki Fungsi memecah dinding sel


Rabu, 28 Maret 2018

20 Pengertian dan Fungsi Membran Tilakoid, Grana Serta Stroma Pada Struktur Kloroplas

Pengertian dan Fungsi Membran Tilakoid 
Membran Tilakoid merupakan bagian yang terletak pada storama. Tilakoid sendiri merupakan sekumpulan karung membran. Jumlah Tilakoid pada setiap dapat ditemukan berbeda-beda. 

Pada Tilakoid dapat ditemukan klorofil didalamnya yanh memiliki fungsi dalam reaksi terang proses fotosintesis. 

Membran Tilakoid juga mengandung protein kompleks yang merupakan bagian penting untuk terjadinya proses reaksi terang pada fotosintesis tanaman. Fotosistem I dan Fotosistem II merupakan bagian kompleks yang masuk dalam panen cahaya dengan klorofil dan karotenoid. Mereka juga memiliki fungsi dalam menyerap energi cahaya dan menggunakannya untuk energi elektron. 

Dalam membran Tilakoid juga terdapat kumpulan elektron elektron yang memiliki fungsi untuk memompa ion hidrogen kedalam ruang Tilakoid hal ini berguna dalam menurunkan pH atau kadar keasaman. 

Tilakoid sendiri terbagi menjadi dua, yakni Tilakoid granal, yang disusun dakam grana yang memiliki bentuk cakram melingkar dengan diameter sekitar 300 hingga 600 nm. Yang kedua yaitu jenis Tilakoid Stroma, yang ini merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan Stroma, bagian ini memiliki bentuk seperti lembaran helikoid. 

Fungsi dari Tilakoid yaitu untuk mnangakap energi cahaya yang kemudian akan diubah menjadi energi kimia, sedang pada Tilakoid yang bertempat pada storama memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. 

Grana

Jika beberapa Tilakoid yang berbentuk cakram diatur dan dibentuk kemudian ditumpuk satu zama lain, maka inilah yang disebut dengan Grana. Grana sendiri akan terhubung oada tumpukan ini dengan melalui tilakoid intergrana atau tilakoid stroma. Grana sendiri memiliki ukuran diameter sebesar 0.3 hingga 2.7 nm. Pada setiap Kloroplas biasanya hanya terdapat 40 hingga 60 grana yang akan tersebar dengan Matriks Kloroplas. 

Fungsi dari grana sendiri ialah untuk melindungi terjadinya reaksi terang. 

Storama 

Storama merupakan suatu cairan yang biasanya ada pada membran membran ganda. Pada storama terdapat komponen komponen internal serta zat terlarut yang menyebar. Bukan hanya itu, storama sendiri mengandung beberapa enzim yang diperlukan. Kandung lain yang ada pada storama diantaranya ialah DNA Kloroplas, Ribosom Kloroplas, sistem Tilakoid, granula pati dam banyak sekali proto yang dapat ditemukan pada storama. 

Fungsi dari storama sendiri ialah untuk menyimpan hasil dari fotosintesis yang akan terjadinya siklus Calvin atau terjadinya reaksi gelap. 

Itu dia pengertian dan Fungsi Membran Tilakoid, Grana Serta Stroma Pada Struktur Kloroplas. 

Didalam struktur Kloroplas, bukan hanya bagian bagian tersebut saja yang tersedia melainkan pula masih ada bagian bagian yang lainnya. Berikut ini yang termasuk kedalam bagian bagian Kloroplas lainnya. 

- Membran Luar Kloroplas 

Fungsi dari membran ini ialah untuk melewatkan para molekul yang memiliki sepuluh kilo Dalton tanpa melakukan selektivitas dengan mengalangi ruang inti membran dengan membran dalam dengan bagian luar Kloroplas. 

Membran luar sendiri memiliki jumlah lipatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan membran dalam. Membran luar sendiri memiliki fungsi sebagai pengatur keluar masuknya suatu zat. 

- Membran Dalam Kloroplas 

Membran dalam memiliki fungsi sebagai tempat transfer protein yang telah melekat. Hal ini dilakukan untuk memiliki molekul mana saja yang akan melakukan keluar masuk sebagai transpor aktif membran. 

Membran dalam biasanya akan selalu menutupi bagian Daerah yang memiliki cairan seperti storama.  Membran dalam juga memiliki lipatan didalamnya, lipatan ini membentuk struktur seperti tumpukan piring yang saling terhubung. 

- Ruang antar membran 

Ruang antar membran merupakan pemisah dengan ketebalan sekitar 20 nm yang memisahkan antara membran dalam dan juga membran luar. 

19 Aktin dan Miosin; Pengertian, Fungsi Serta Perbedaan Aktin dan Miosin

Pengertian Aktin 
Aktin dalam sel bisa eksis dalam dua bentuk yang berbeda, yakni aktin globular atau G-aktin dan juga aktin filamen atau f-Aktin. Aktin merupakan sebuah bagian pada sel yang memiliki berbagai fungsi dasar. Aktin sendiri juga disebut sebagai protein sambi karena kemampuannya dalam berbagai fungsi dasar. Aktin sendiri merupakan protein globular dengan memiliki masa sekitar 42-kDa.

G-Aktin merupakan protein 43kDa dapat mengikat ATP dan juga mempolimerisasi untu membentuk mikro yang disebut dengan filamen aktif F-. Nukleasi dari filamen aktin F- terpolariasi sehingga memiliki ujung positif (+) dan ujung negatif (-). Faktor utama dari pertumbuhan filamen terjadi karena ujung positif yang memiliki tingkat jauh lebih tinggi. Filamen aktin sendiri sangat cross link, bukan hanya itu terdapat pula kandungan protein didalam filamen aktin yaitu protein α-actinin, ini berfungsi untuk meningkatkan integritas strukturalnya. 

Aktin merupakan organel sel yang memiliki peran dalam proses seluler migrasi sel hingga transpor membran. 

Aktin dapat ditemukan pada semua organisme sel eukariotik. Paling tidak telah ditemukan delapan jenis protein yang didalamnya memiliki kandungan aktin, protein yang memiliki kandungan aktin tersebut disebut dengan actin-related proteins (ARPs). 

Seperti yang diketahui, ARPs sendiri banyaj yang ditemukan bersifat sutiskeletal, namun berdasarkan studi lebih lanjut lagi ARPs memiliki fungsi lain didalam inti sel, namun bukan pada sitoplasma seperti berfungsi dalam ekspresi gen, regulasi faktor transkripsi, dan juga motilitas intra inti. 

Aktin juga berperan dalam transkripsi pada ketiga enzim polimerase RNA dalam remodeling Kromatin, pada kompleks ribonukleoprotein inti dan juga pada pencerapan histon.

Pengertian Miosin 

Miosin dati miosin ialah ujung motorik, artinya miosin bergerak sepanjang filamen aktin menuju ujung positif (+). 

Miosin terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah miosin rantai berat yang terdiri dari satu daj bisa lebih kepala, leher dan memiliki dominan ekor. 
Miosin merupakan salah satu dari dua komponen protein utama yang bertanggung jawab pada kontraksi yabg terjadi di otot. Didalam sel otot, miosin diatur dalam filamen panjang. Filamen panjang tersebut disebut dengan filamen tebal yang memiliki letak sejajar dengan filamen mikro dan juga atin. 

Ketika kontraksi yabg terjadi pada otot, filamen aktin akan bertau bergantian secara kimia dan kemudian melepaskan tautan dengan mereka yang berasak dari miosin dengan cara merayap atau tindak geser. Adenosin trifosfat merupakan energi yang digunakan dalam reaksi yang terjadi tersebut. 

Miosin dam aktin juga memiliki fungsi dalam motilitas sel non otot yang beragam. Misalnya ialah pada jamur lendir, meskipun keberadaannya dengan jumlah yang lebih kecil dan tentunya membentuk filamen yang lebih pendek, namun interaksi dari kedua protein yang digunakan dalam tujuan untuk mengubah bentuk sel juga memungkinkan memberikan beberapa reaksi dalam bentuk gerakan. 

Miosin memiliki fungsi untuk memperkuat jaringan aktin dengan cara silang serat aktin. Satu molekul pada miosin dapat menghasilkan sekitar 1,4 pN ketika miosin menhkonfirmasi untuk perubahan. 

Perbedaan Aktin dan Miosin 

Berikut ini merupakan perbedaan dari aktin dan miosin. 

1. Filamen pada aktin merupakan filamen yang tipis, sedangkan filamen pada miosin merupakan filamen yang tebal. 
2. Filamen aktin terdapat dalam dua bentuk yakni aktn globular atau G-Aktin dan juga aktin filamen atau F-Aktin, sedangkan pada miosin terdapat dua komponen yakni ekor dan kepala.
3. Bentuk pita pada aktin ialah A dan I sedangkan pada Miosin hanya A. 

18 Perbedaan Transfor Aktif dan Transfor Pasif



Transfor Aktif dan Transfor Pasif merupakan istilah yang merujuk pada suatu proses yang terjadi pada sel baik pada hewan, tumbuhan dan juga manusia. Istilah Transfor Aktif dan Transfor Pasif lebih merujuk pada dua mekanisme yang terjadi pada tubuh yaitu suatu gerakan yang berbeda pada saat molekul melalui gradien konsentrasi. Gradien konsentrasi sendiri merujuk pada perubahan bertahap yang terjadi pada konsentrasi partikel larutan yang terjadi sebagai akibat dari distribusi ion yang tidak merata pada saat melewati memang sel.

Transfor Aktif

Pada saat proses Transfor Aktif berlangsung, molekul akan dibawa dari daerah konsentrasi yang memiliki rendah menuju daerah konsentrasi yang memiliki konsentrasi yang tinggi pada gradien konsentrasi. Karena adanya hambatan yang terjadi pada saat proses Transfor, maka proses Transfor ini memerlukan adanya energi. Demikianlah kenapa dinamakan dengan Transfor aktif, yaitu karena diperlukannya sebuah energi untuk menjalankan proses ini.

Contoh dari proses Transfor Aktif yaitu penyerapan garam pada sel melalui pomoa natrium.

Transfor Aktif juga dikenal dengan nama transfor menanjak, karena adanya hambatan yang mempersulit Terjadinya proses ini.

Transfor Pasif

Sedangkan dengan Transfor Pasif yaitu suatu proses transfortasi pada molekul atau ion yabg tidak memerlukan penggunaan energi didalamnya. Proses ini akan spontan berjalan dengan mengikuti gradien konsentrasi.

Contoh dari tranfor pasif sendiri yaitu Difusi dan juga Osmosis.

Difusi ialah suatu proses Transfor Pasif dimana perpindahan molekul molekul atau zat zat dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah yang bisa dilakukan dengan ataupun tanpa membran sel.

Difusi sendiri dibedakan lagi menjadi dua, yaitu Difusi sederhana dan juga difusi terbantu. Difusi sederhana yaitu proses Difusi yang terjadi secara spotan. Zat zat atau molekul akan berdifusi menyebar keseluruh ruangan hingga dicapai suatu keseimbangan. Proses Difusi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya wujud materi, konsentrasi zat, suhu dan juga molekul.

Sedangkan proses Difusi terbantu ialah sebuah proses Difusi dengan menggunakan perantara sebuah zat protein yang akan membantu membawa dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi. Contoh dati proses ini yaitu proses molekul glukosa yang melewati ruang membran.

Perbedaan Transfor Aktif dan Transfor Pasif

Di atas merupakan penjelasan dari Transfor Aktif dan juga Transfor Pasif. Lalu apa sebenarnya yang membedakan keduanya? Berikut ini ulasannya.

1. Pada proses Transfor Aktif, proses melibatkan adanya molekul atau zat terlarut yang dapat melawan gradien konsentrasi atau bisa disebut pula gradien listrik dari tempat yang rendak menuju tempat yang tinggi. Sedangkan pada Transfor Pasif, dalam prosesnya dibutuhkan molekul atau zat terlarut guna membantu melewati gradien konsentrasi dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah.
2. Pada proses Transfor Aktif, energi yang dibutuhkan lebih banyaj dibandingkan pada Transfor Pasif. Inilah kenapa transpor aktif disebut sebagai Transfor menanjak sedangkan Transfor Pasif disebut sebagai tranfor menurun.
3. Transfor Aktif membutuhkan energi adenosin trifosfat atau ATP agar bisa mendaki, hal ini dikarenakan adanya hambatan pada saat proses berlangsung. Sedangkan pada proses Transfor Pasif hampir tidak diperlukan adanya energi karena hampir secara otomatis tidak adanya hambatan yang ditemukan sehingga dengan begitu tidak memerlukan adanya energi.
4. Pada transfor aktif dan juga Transfor Pasif, keduanya memiliki perbedaan gradien konsentrasi. Zat zat yang berkumpul pada kedua sisi membran sel. Isi pada sem cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan luar sel. Isi sel juga memiliki gradien yanh tinggi dibandingkan dengan lainnya.

17 Pengertian Transfor Disfusi, Osmosis, Transfor Aktif, Endositosis dan Eksositosis



Pada bagian Sitoplasma yang terdapat pada sel terdapat organel yang masing masing memiliki membran, membran pada organel organel ini memiliki struktur yang hampir dama dengan struktur pada menbran plasma. 

Adanya membran pada setiap organel ini bertujuan sebagai penghalang bagi zat zat dan molekul molekul yang ada didalamnya. Padahal keleluasaan gerak pada zat zat dan molekul molekul tersebut sangat penting agar dapat melakukan fungsinya seperti mengendalikan konsentrasi ion yang ada didalam sel, mendapatkan pasokan zat makanan dan lain sebagainya. Untuk dapat melakukan hal tersebut maka terptilah proses Difusi, Osmosis, Transfor Aktif, Endositosis dan Eksositosis. 

Lalu apa pengertian Transfor Disfusi, Osmosis, Transfor Aktif, Endositosis dan Eksositosis itu? Berikut ini penjelasannya.

1. Transfor Difusi 

Difusi merupakan suatu proses perpindahan zat dari larutan dengan konsentrasi tinggi pada zat dengan larutan konsentrasi rendah. Hasil dari proses Difusi yang berlangsung ini disebut dengan isotonis, yaitu suatu kesetaraan tingkat konsentrasi yang sama pada larutan.

Kecepatan berlangsungnya proses Difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah gradein konsentrasi, muatan, ukuran dan daya larut dalam lemak. 

2. Osmosis 

Osmosis merupakan proses transpor yang masih termasuk dalam proses transpor Difusi. Proses Osmosis merupakan proses Difusi air yabg melewati selaput yang bersifat Semipermeable. 

Proses ini berlangsung dengan air yang akan mengalir dari tempat yang memiliki daya konsentrasi yang tinggi ke tempat yang memiliki daya konsentrasi yang rendah., karena memiliki sifat Semipermeable maka ketika melewati lingkungan yang memiliki konsentrasi larutan yang tinggi maka sel akan mengerut, sel ini kemudian akan mengerut denhan proses Osmosis. Jika sel melewati pada lingkungan yang memiliki konsentrasi larutan rendah, maka sel akan menyerap banyak air, hal ini karena air melakukan transpor Osmosis pada sel. 

Apabila terjadi pada sel tumbuhan yang melewati lingkungan dengan tingkat konsentrasi tinggi atau disebut juga dengan hipertonis maka akan terjadi peristiwa plasmolisis. Plasmolisis yaitu peristiwa lepasnya sel dari dinding sel. Apabila sel tumbuhan melewati lingkungan dengan tingkat konsentrasi rendah atau disebut pula dengan hipotonis maka akan terjadi tekanan turgor. 

3. Transfor Aktif 

Transfor Aktif merupakan proses Transfor yang memerlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Adapun energi yang diperlukan dalam proses transpor ini yaitu adenosin trifosfat atau ATP. 

Pada transfor aktif terdapat dua proses yang mungkin terjadi yaitu Transfor Aktif primer, yaitu proses transpor yang memerlukan energi berupa ATP dan juga transpor sekunder yaitu sebuah proses Transfor yang bergantung pada potensial membran. 

4. Endositosis 

Endositosis merupakan suatu proses pengangkutan bahan seperti makromulekul protein yang berasal dari luar sel kedalam sel dengan cara membungkus makromulekul tersebut dan kemudian melekukan sebagai dari membran sel kedalam. Kantung yang terbentuk ini kemudian melepaskan diri dari bagain luar membran lalu kemudian membentuk Vakuola pada organel sitoplasma. Proses ini kemudian berlanjut dengan Lisosom yang menempel 0ada Vakuola endositik tersebut. Isi dari ogranel organel ini kemudian membentuk menjadi Lisosom sekunder. Enzim enzim pada Lisosom dapat Mencerna makromulekul menjadi bahan yabg dapat larut. 

5. Eksositosis 

Eksositosis merupakan proses transpor yang berkebalikan dengan Endositosis. Pada proses Eksositosis, sel sel cenderung akan mengeluarkan protein dalam jumlah yang besar, protein protein ini akan berkumpul pada sebuah kantong yang terdapat pada Aparatus Golgi, lalu kemudian bergerak pada permukaan sel, protein protein ini akan mendekat pada membran sel lalu menggosokan isinya keluar. 

16 Macam Macam Transfor Melalui Membran Sel

Membran sel merupakan salah satu organel yang ada pada sel dan memiliki fungsi diantaranya mengatur keluar masuknya zat yang berguna untuk memperoleh tingkat pH yang diinginkan, mengendalikan konsentrasi ion didalam sel, dan juga membuang sisa metabolisme yabg tidak digunakan didalam sel. Lalu bagaimanakah membran sel dapat melakukan semua fungsi tersebut? 

Membran sel dalam melakukan fungsinya dengan melakukan transpor membran. Berikut ini macam macam transpor membran melalui membran sel. 

1. Transpor Pasif


Transpor pasif ialah salah satu transpor membran yang dalam melakukan tugasnya tidak memerlukan energi. Transportasi ini berjalan secara spontan dari zat yang memiliki konsentrasi tinggi ke zat yabg memiliki konsentrasi rendah. 

Transpor pasif dibagi menjadi beberap macam, diantaranya berikut ini. 

A. Difusi

Difusi merupakan peristiwa berpindahnya suatu zat pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses transpor ini akan berhenti apabila kerapatan dalam ruangan menjadi rata. Proses Difusi sendiri dapat digambarkan seperti menyebarnya molekul gula pada minuman teh yang tawar. 

Terjadinya proses Difusi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. 

  • Ukuran partikel : Semakin kecil ukuran partikelnya, maka semakin cepat pula proses Difusi berlangsung. 
  • Ketebalan Membran : Semakin tebal membran atau dinding, maka proses Difusi akan berjalan semakin lambat. 
  • Suhu : Semakin tinggi suhu partikel, maka semakin cepat pula proses Difusi berlangsung. 
  • Luas area permukaan : Area permukaan yang luas akan semakin mempercepat berlangsungnya proses Difusi. 


B. Difusi Terfasilitasi
Proses Difusi ini dibantu oleh protein pembawa prosesnya sama seperti proses pengangkutan glukosa dari lumen usus kedalam pembuluh darah usus halus. Adapun glukosa akan diikat oleh protein pembawa lalu protein pembawa akan mengubah bentuk dan kemudian mendorong glukosa kedalam sel. 

- Osmosis 

Osmosis merupakan proses berpindahnya zat pelarut berupa ion dari zat pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ke zat yabg memiliki konsentrasi rendah. Proses ini berlangsung melalui membran yang memiliki sifat Semipermeable. 

Karena membran yanh dilalui memiliki sifat Semipermeable, maka zat terbagi menjadi dua yaitu;

# Zat yang dapat melewati membran sel

Adapun zat zat yabg dapat melewati membran sel Semipermeable ialah zat zat yang larut dalam lemak, zat zat yang tidak bermuatan, asam amino, gliserol, asam lemak dan juga air. 

# Zat yang tidak dapat melewati sel

Adapun zat zat yang tidak dapaf melewati sel atu imperiabel ialah zat zat yang larut dalam pelarut organik, zat yang memiliki ukuran besar dan  gula protein. 

2. Transpor Aktif 

Transpor aktif merupakan transpor yang memerlukan energi dalam prosesnya, proses transportasi ini terjadi dengan melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif juga terbagi menjadi beberapa macamnya, diantaranya berikut ini. 

- Endositosis 

Endositosis merupakan suatu proses pemasukan cairan atau partikel kedalam sel yanh terjadi melalui membran. Proses endositosis sendiri terbagi menjadi dua macam yakni berikut ini. 

# Fagositosis

Fagositosis merupakan proses dimana Membran plasma membungkus Partikel yang memiliki ukuran dibawah 250 nm yang herada pada luar lingkungan sel. Proses ini berlangsung dengan menabgkapnya melalui Vakuola makanan. 

# Pinositosis

Pinositosis ialah suatu proses diamana suatu sel memakan zat cair yabg memiliki ukuran dibawah 150 nm. Proses berlangsungnya yaitu dengan cara sel mengelilingi zat cair tersebut lalu membentuk gelembung yabg kemudian disimpan dalam suatu Vakuola yang disebut dengan pinosom. 

- Eksositosis 

Eksositosis merupakan transpor pada suatu zat yabg sudah tidak dilakukan lagi pada membran sel. Proses ini akan berlangsung melalui membran pada peristiwa sekresi.