Rabu, 28 Maret 2018

14 Pengertian Mikrofilamen, Struktur dan Fungsi Mikrofilamen



Pengertian Mikrofilamen 

Mikrofilamen atau disebut pula filamen aktif merupakan organel yang termasuk kedalam salah satu kerangka sel atau sitoskeleton. Mikrofilamen memiliki bentuk berupa batang padat dengan diameter sekitar 7 nm dengan susunan yang terdiri dari protein aktin. Protein aktin sendiri merupakan sebuah protein struktural globular yang berpolimerisasi secara heliks untu kemudian membentuk suatu Mikrofilamen atau filamen aktif. 

Mikrofilamen sendiri dapat ditemukan pada sel eukariotik. Mikrofilamen memiliki peran yang berbanding terbalik dibandingkan dengan Mikrotubula, peran Mikrofilamen yaitu untuk menahan tekanan gaya tarik. 

Struktur Mikrofilamen 

Dalam stiskeleton terdapat tiga serat yang terkandung didalamnya, ialah Mikrofilamen, Mikrotubulus dan filamen menengah. Mikrofilamen menjadi salah satu serat stiskeleton yang tersempit. Serat serat dalam stiskeleton ini terbuat dari dua helai yang saling terjalin dari protein globular dan disebut dengan aktin. 

Dalam merakit bentuk filamen, aktin didukung oleh ATP yang berfungsi sebagai jalur untuk penggerak protein motorik atau yang bisa disebut miosin. Miosin sendiri merupakan protein motorik yang dapat ditemukan pada jaringan eukariotik, miosin ini yang dapat memungkinkan terjadi mobilitas pada bagian otot. 

Dengan adanya aktin ini maka memungkinkan Mikrofilamen untuk terlibat dalam aktivitas pergerakan sel seperti pada pembelahan sel untuk sel hewan dan streaming sitoplasma pada tumbuhan. Streaming sitoplasma ialah sebuah gerakan melingkar dari sitoplasma didalam sel tanaman. 

Mikrofilamen merupakan organel yang termasuk bersifat kaku, Mikrofilamen dapat melakukan depolimerisasi dan reformasi cepat yang memungkinkan sebuah sel untuk mengubah bentuk dan bergerak. Kasus ini dapat ditemukan pada sel darah putih ketika melawan infeksi yang terjadi pada sel. Sel darah putih akan memanfaatkan kemampuan ini untuk bisa pindah ke lokasi infeksi dan kemudian menelan patogen. 

Mikrofilamen dapat membuat jaringan tiga dimensi pada membran plasma akibat dari tercampurnya protein yang menjadi susunannya. Jalinan inj akan membentuk korteks sel yaitu sebuah lapisan sitoplasma terluar, korteks sel memiliki struktur dengan kekentalan semi padat yang bertolak belakang dengan keadaan didalam sitoplasma yang berbentuk cair atau sol.

Dalam sel hewan yang sudah terspesialisasi, untuk dapat mengangkut materi untuk melewati membran plasma ini maka Mikrofilamen akan membentuk mikrovili yaitu sebuah penonjolan Halus untu Menambahkan luas permukaan sel. 

Aktivitas pada Mikrofilamen menyenangkan sebuah pergerakan seperti aliran sitoplasma dan juga ameboid. Ameboid yaitu berupa geral sel tunggal protista, cendawa dan hewan yang menggunakan protoplasmanya yang keluar dari sel untuk kemudian membentuk menjadi pseudopod yaitu semacam kaki semu. Kemudian pada bagian sel yang tertinggal akan maju ke arah pseudopod yanh kemudian akan menimbulkan pergerakan sel. 

Mikrofilamen akan dapat terlihat dengan melalui mikroskop fluoresensi dan dengan bantuan antibodi antiaktin yang merupakan lawan dari aktin pada hewan. Atau bisa juga menggunakan analog fluoresen falotoksin. 

Fungsi Mikrofilamen 

Berikut inj merupakan beberapa fungsi dari Mikrofilamen yang bisa kamu ketahui. 

1. Mikrofilamen menjaga agar organel tetap didalam tempat pada sel
2. Mikrofilamen juga memberikan motilitas pada sel misalnya filopodia dan lamellipodia
3. Mikrofilamen berfungsi untuk membentuk sitoskeleton agar tetap dinamis, Mikrofilamen akan membantu memberikan dukungan struktural dan juga menghubungkan bagain dalam sel dengan lingkungan untu menyampaikan informasi tentang lingkungan eksternal 
4. Pada sel sel non otot, filamen aktin akan menbentuk yang didukung oleh miosin non konvensional. Miosin non konvensional membutuhkan energi dan hidrolisis ATP untuk mengangkut kargo dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan difusi

Artikel Terkait